Latihan yang sangat disiplinitu ternyatatidak sia-sia. Dengan sabar,Adnan Ya’kubmenurunkan keahliannya dalam hal qiraah sab’ah (tujuhjenis qiraah)kepada anaknya tercinta. “Sub-hanallah, ini anakmengigaunyasaja mengaji, lain daripada yang lain, ” kata kakeknya.Tahu Mayaberbakat dalam seni baca Al-Quran, ayahnya mendidik anaksulungnyaitu teknik membaca Al-Quran yang benar. Bahkanterkadang Maya mengigau membaca Al-Quran layaknyaseorang qariah.Mendengar igauan cucunya itu, sang kakek yangkebetulan tidurbersamanya, kontak menangis. Setiap kali ada tayangan qiraah ditelevisi, ialangsung duduk bersimpuh lalu menirukan suara qari dilayar kaca.Ketika itu orangtuanya mengira anaknya hanya main-mainsaja. Minat Maya dalam berqiraahmemang sudahtampak sejak kecil. Ayahnya, juara MTQ TVRI/RRI 1986,sementaraibundanyajuara MTQ Sulawesi Utara. Maklum, orangtuanya adalah juara qari dan qariahtingkatnasional. Sejak kecil, anak sulungpasangan H.Adnan Ya’qub Limbong dan Hj. Namanya meroket sejakiamengeluarkan album Cahaya Rasul 1 pada tahun 1999,kumpulanshalawat yang pada masa silam dinyanyikan oleh UmmuKultsum,penyanyi legendaris Mesir. Akhwat tersebut biasa disapa Maya, 16 tahun,yang namaaslinya adalah Umi Mayada Limbong. Yuk Sholwatan bersama Umi Mayada.Sosokakhwatini kerap muncul di layar kaca dengan melantunkanlagu-lagushalawat.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |